Beasiswa S1 di Korea Selatan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Teruntuk teman-teman setanah air, sebangsa, setumpah darah, Indonesia tercinta.

Bagi yang selalu bertanya “mengapa” untuk status keberadaan saya, saya akan menjelaskan jawabannya di sini.

Seperti yang teman-teman ketahui, saya baru pulang dar Kanada pada tahun 2010, setelah menjadi salah satu duta untuk Provinsi DKI Jakarta dalam pertukaran pemuda. Namun tiba-tiba pada tahun 2012 saya sudah berada di Korea Selatan tepatnya di sebuah kota kecil di bagian selatan bernama Gyeongsan. Kaget? Tentu saya juga, namun semuanya adalah berkah dari Allah SWT. Saya percaya setiap orang telah ditentukan takdirnya oleh Allah SWT, kadang ada yang menyenangkan kadang ada yang menyakitkan. Percaya deh teman-teman,

don’t judge the book by its cover

Nah, buat teman-teman yang scholarship hunter seperti saya, mulailah dari sekarang juga karena beasiswa ga tau kapan datangnya dan bagaimana. Program saya adalah pertukaran mahasiswa hasil kerja sama antara Yeungnam University (Korea Selatan) dan Universitas Indonesia. Sebelumnya saya mengirimkan formulir aplikasi beserta dokumen persyaratan lalu menjalani tes wawancara. Ini bukanlah pertama kali saya mencoba mendapatkan beasiswa. Di tahun pertama, saya juga sempat mendaftar untuk Pusan Univeristy namun saya gagal.

Setelah berhasil mendapatkan beasiswa, tidak semudah itu untuk membuat keputusan. Hal pertama yang saya khawatirkan adalah bagaimana status studi saya di UI karena saya sudah cuti setahun untuk pertukaran sebelumnya. Namun setelah menimbang-nimbang dan bertanya kepada berbagai narasumber, saya memutuskan untuk “go for this” dan mengambil jatah maksimal yaitu dua semester.

Persiapan yang dibutuhkan antara lain:
1. Dokumen pendukung harus selalu siap sedia (fotocopy data diri, paspor, transkrip nilai, pas foto, TOEFL/ TOEIC, self introduction.
2. Komitmen untuk mengikuti tes sampai selesai tanpa “jiper” duluan.
3. Niat dan restu orang tua atau keluarga.
4. Informasi dan berbagi dengan teman-teman.
5. Link di luar kampus dan berbagai tingkatan.
6. Asosiasi perkumpulan mahasiswa yang berada di negeri tujuan (dalam kasus saya PERPIKA: Perkumpulan Pelajar Indonesia di Korea Selatan).
7. Barang bawaaan secukupnya dan disesuaikan dengan musim negara tujuan.

Setalah tiba di Korsel pertama kali, saya harus beradaptasi dengan berbagai hal: makanan, jadwal dan tempat sholat, rutinitas sehari-hari, bahasa, transportasi, cuaca, dll. Kuncinya adalah selalu membuka diri untuk bersosialisasi dan mengobservasi hal-hal baru dengan tetap memiliki identitas diri dan prinsip pribadi. Sebagai seorang muslim, Korsel adalah negara yang sulit untuk pertama kali terutama soal makanan karena di sini bisa saya sebut negara babi, hehee. Lalu biaya hidup di sini dua kali lebih mahal daripada di Indonesia. Sebagai contoh untuk sepiring nasi goreng di sini harganya 6.000 won atau setara dengan 52.000 rupiah (saya ambil perbandingan harga makanan di pusat perbelanjaan, bukan di kantin atau kaki lima). Di dalam kampus sendiri juga sepiring nasi goreng harganya 2.000 won atau sekitar 20.000 rupiah. Begitu pula dengan biaya transportasi dan lain lain. Namun Alhamdulillah saya bisa berada di sini karena beasiswa dari GKS (Global Korea Scholarship) yang datang setiap bulannya. Dari uang tersebut, saya membayar biaya tempat tinggal, makan, transportasi, pesawat, dsb.

Saya membawa laptop dan beberapa makanan dari Indonesia sehingga tidak ada masalah rindu pulang kampung. Saya juga membawa obat-obatan tradisional. Episode selanjutnya saya akan bercerita tentang kelas di universitas saya di Korsel.


11 thoughts on “Beasiswa S1 di Korea Selatan

  1. assalamualaikum kak! aku rahayu, siswi sma di salah satu kota di jawa barat. aku mau tanya, kalau kita dapet beasiswanya pas kita udah kuliah, kita harus ambil cuti dari universitas yg di sini atau keluar aja? terus kalau ambil cuti, biaya kuliah yg di sininya masih harus dibayar? terimakasih banyak:)

    1. Waalaikumussalam Izanami…mohon maaf bgt baru balas.. Kalau di universitas aku kebetulan dia partnership/ kerja sama resmi dengan MoU sama universitas di Korea Selatan jadi statusnya kuliah namun overseas. Kalau masalah biaya kuliah terantung kebijakan universitasnya. Kemarin kakak, bayar uang kuliah biasa ke kampus dengan jumlah seperti biasa, tapi kalau cuti di sini kebijakannya hanya membayar 25% dari biaya total. Goodluck ya!

  2. Waalaikumussalam Izanami,, maaf bgt yaaa aku blm balas udh sebulan huhuuu. Kalau aku dulu sistemnya transfer kredit, bayar kuliahnya ke kampus dsini..emg km dr univ mana?? Smangaaat…

Leave a reply to erinedward Cancel reply